Kamis, 07 Oktober 2010

bela negara bukan berarti angkat senjata

Setiap warga Indonesia wajib membela Negara, itu merupakan amanah UUD 1945. Namun upaya Bela Negara bukan hanya dilakukan dengan mengangkat senjata, melainkan membela Negara juga dapat dilakukan dengan cara yang dimiliki setiap warga sesuai dengan bidang dan keahlian yang ditekuninya masing-masing.Pernyataan itu disampaikan Danrem 011/ Lilawangsa Kolonel Infantri M. Erwin Syahfitri, pada acara pembukaan latihan Bela Negara yang dilaksanakan Kodim 0106 Aceh Tengah melalui program kerja Bidang Teritorial tahun anggaran 2007 di Lapangan Kantor Bupati Bener Meriah, Senin (3/9).Dalam sambutannya selaku inspektur upacara pada pembukaan pelatihan Bela Negara itu, M. Erwin Syahfiri menyatakan, bangga terhadap masyarakat Aceh Tengah dan Bener Meriah, yang telah menunjukkan sikap bela Negaranya. Dikatakannya, Bela Negara merupakan kewajiban seluruh rakyat Indonesia sesuai amanah dari UUD 1945.Selain itu, ditambahkannya, cara pandang maupun berpikir terhadap makna Bela Negara, jangan dipersempit hanya memanggul senjata akan tetapi diinterprestasikan Bela Negara juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan keahlian masing-masing warga.Danrem mengumpamakan upaya lain yang berarti sama dengan pengertian Bela Negara adalah membantu sesama warga. "Toleransi dan memberikan contoh yang baik kepada masyarakat dan upaya lain seperti menekuni usaha yang dapat memperoleh kesejahteraan hidup," ucapnya.Danrem juga menjelaskan mempertahankan kedaulatan Negara, bukan hanya tanggung jawab aparat melainkan seluruh warga Negara Indonesia. "Seorang warga Negara yang baik, tentunya tidak menginginkan bangsa dan Negaranya terpecah belah dan diganggu oleh siapapun," tegasnya.Di hadapan 220 peserta latihan, Danrem mengingatkan bangsa kita saat ini sedang dalam posisi yang sulit. Sebab, menurutnya satu sisi dihadapkan dengan gerakan pembangunan dan pembaharuan di segala bidang (reformis), di sisi lain justru dihadapkan pada permasalahan dalam negeri yakni munculnya separatis di beberapa tempat yang bermuara kepada terjadinya disintegrasi bangsa."Jadi, untuk tidak memberikan kesempatan tumbuh dan berkembang terhadap bibit-bibit separatis, tetapi harus dihanguskan sampai ke akar-akarnya," tegas M Erwin Sayhfitri itu.Sementara panitia pelatihan Kodim 0106 Aceh Tengah, melalui komandan latihan Kapten Inf. Trimo melaporkan, peserta pelatihan Bela Negara berjumlah 220 orang yang terdiri dari perwakilan wilayah kecamatan, dengan 12 personel pelatih didukung oleh 10 orang personel lainnya dari wilayah Kodim 0106 Aceh Tengah.Trimo juga menyebutkan, kegiatan itu berlangsung selama 3 hari. Dilaksanakan di dua tempat yakni Komplek Pendopo Bener Meriah dan Komplek KLK (bekas Kantor DPRD Bener Meriah) di Pante Raya, Kec. Wih Pesam. (cb04)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar